SELAMAT DATANG - di BLOG KasKus Regional Lampung, silahkan baca artikel tentang dan seputar KasKus Regional Lampung. Simak juga agenda acara, event dan juga rangkuman hasil kegiatan teman-teman KasKus Regional di blog ini. Selamat membaca

Tuesday, January 10, 2012

KasKus Metro dan Sekitarnya

Posted by Unknown On 3:05 PM No comments



KasKus Metro dan Sekitarnya - Kota Metro adalah salah satu kota di provinsi Lampung, berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi Lampung). 

Taman Kota

Kota Metro, sebuah kota kecil di tengah-tengah Provinsi Lampung. Diapit oleh dua daerah, Lampung Tengah dan Lampung Timur. Nama “Metro”, menurut beberapa sumber berasal dari bahasa Jawa “Mitro” artinya, mitra-sahabat-rekan. Asal usul daerah ini dibabat oleh para kolonialis dari Jawa dan mereka membentuk sebuah ikatan persaudaraan yang cukup kuat. Ada yang bilang Metro juga berasal dari bahasa Belanda “Meterm”, artinya pusat-sentral-centrum. Karena kota ini memang menjadi magnet yang cukup menarik orang-orang dari daerah sekitarnya; Pekalongan, Sukadana, Punggur, Kotagajah, Seputih Raman, Seputih Banyak, Trimurjo, Simbarwaringin–datang utuk sekolah, belanja, jualan, bisnis, dan hiburan.

Kotanya kecil, luasnya cuman 68,74 km2 atau 6.874 ha. Jadi, kalau naik motor paling-paling tiga jam udah kelar semua mengelilingi 5 kecamatan dan 22 kelurahan. Suasananya nyaman, unik perpaduan antara kota dan desa. Tidak terlalu vulgar seperti Kota Bandar Lampung. Jadi cocok banget untuk sekolah atau menjadi hunian para pensiunan menikmati masa tuanya. Tata kotanya juga lumayan bagus, tertata rapih mirip tata kota dan tata ruang ala Belanda. Pusat kota selalu ada alun-alun (sekarang jadi Taman Merdeka), kompleks kantor, rumah dinas walikota dan wakil, masjid jami’, rumah sakit, dekat pasar, kantor dan lain-lain.

Selayang Pandang

Saat ini Metro sedang meletakkan dasar bagi perkembangan sebuah kota masa depan. Ruang publik dan hutan kota dirawat dan ditambah untuk paru-paru kota dan tempat komunikasi warga. Jalan protokol dan jalan utama dihijaukan. Ruas jalan masuk dan keluar Metro dilebarkan. Pelebaran dan pengaspalan Jalan Jenderal Sudirman (Gajar Agung dst) telah selesai dirampungkan, sedangkan Jalan Alamsyah Ratu Perwiranegara (dulu Jalan Unyi) kini dalam tahap penyelesaian. Sarana jalan bagi kelancaran arus lalu lintas sangat penting artinya bagi kota yang dikenal sebagai kota penting kedua di Lampung ini.

Metro tidak hanya menjadi tempat mencari nafkah penduduknya. Penduduk kabupaten yang berbatasan langsung dengan wilayah ini, Lampung Tengah dan Lampung Timur, mencari nafkah dengan berdagang dan menjual jasa. Karena itu, di siang hari penduduk Metro lebih banyak dibanding jumlah penduduk resminya.

Pusat perdagangan Metro tersebar di beberapa tempat. Perdagangan barang jadi, pakaian, tekstil, elektronik, dan barang kebutuhan sekunder lainnya, bisa ditemukan di Shopping Center dan Pasar Cendrawasih. Bagi penggemar otomotif kompleks pertokoan Sumur Bandung merupakan tempat berburu onderdil otomotif dan aksesorinya. Pusat niaga juga ada ketika pagi-pagi di Ganjar Agung dan 16c tempat jualan sayur-mayur dan komoditas pertanian lainnya. Di kompleks pertokoan Sumur Bandung berdiri bangunan Chandra supermarket dan swalayan.

Walau Metro sebuah kota kecil, tempo dulu sekitar tahun 1990-an telah bediri 3 bioskop yaitu Nuban Ria, Metropol Chandra, dan Shoping. Namun yang saat ini masih beroperasi hanya di Chandra.
Terletak 46 kilometer dari Bandar Lampung, Ibu Kota Provinsi Lampung, Metro juga dikenal sebagai kota pendidikan. Setiap pagi angkutan umum dari Lampung Tengah dan Lampung Timur penuh dengan pelajar yang menimba ilmu di kota ini. Demikian sebaliknya di siang hari saat pulang sekolah. Angkutan kota tersebar ke segala penjuru wilayah yang mempermudah mobilitas penduduk Metro.

Untuk mendukung Metro sebagai kota pendidikan dibangun sebuah gedung perpustakaan di jantung kota. Bangunan ini dilengkapi sumber pustaka dan air conditioning. Dibangun sejak tahun 2002 dan sekarang sudah beroperasi. Perpustakaan yang dibiayai anggaran pemerintah daerah ini merupakan langkah awal jangka panjang menyediakan jasa pendidikan bagi kabupaten sekitarnya.

Bagi yang berminat kuliah di perguruan tinggi di kota ini , terdapat beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta, di antaranya Universitas Muhammadiyah Metro, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Agus Salim, Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Negeri, Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif, Sekolah Tinggi Pertanian, Akademi Pertanian, dan PGSD Unila. Kini pemerintah Kota Metro sedang mengupayakan agar Universitas Lampung membuka Fakultas Hukum di Metro.
Sejarah panjang Kota Metro telah mengantarkan wilayah yang dulunya bedeng bermetamorfosis menjadi sebuah kota yang sebenarnya. Sebuah wilayah dengan pusat konsentrasi penduduk dengan segala aspek kehidupannya mulai dari bidang pemerintahan, sosial politik, ekonomi dan budaya. Ciri kota yang sangat menonjol adalah fisik wilayah yang telah terbangun, tersedianya fasilitas sosial dan public utilities, serta mobilitas penduduk yang tinggi.


Hari Jadi Kota Metro

Sejarah kelahiran Kota Metro bermula dengan dibangunnya sebuah induk desa baru yang diberi nama Trimurjo. Dibangunnya desa ini dimaksudkan untuk menampung sebagian dari kolonis yang didatangkan oleh perintah Hindia belanda pada tahun 1934 dan 1935, serta untuk menampung kolonis-kolonis yang akan didatangkan berikutnya.
Kedatangan kolonis pertama didesa Trimurjo yaitu pada hari sabtu tanggal 4 April 1936 yang ditempatkan pada bedeng-bedeng kemudian diberi penomoran kelompok bedeng, dan sampai saat ini istilah penomorannya masih populer dan masih dipergunakan oleh masyarakat Kota Metro pada umumnya.
Setelah ditempati oleh para kolonis, daerah bukaan baru yang termasuk dalam kewedanaan sukadana yaitu Marga Unyi dan Buay Nuba ini berkembang dengan pesat. Daerah ini menjadi semakin terbuka dan penduduk kolonispun semakin bertambah, sementara kegiatan perekonomian mulai tambah dan berkembang.
Berdasarkan keputusan rapat Dewan Marga tanggal 17 Mei 1937 daerah kolonisasi ini dipisahkan dari hubungan marga. Dan pada Hari selasa tanggal 9 juni 1937 nama desa Trimurjo diganti dengan nama Metro. Tanggal 9 juni inilah yang menjadi dasar penetapan Hari Jadi Kota Metro, sebagaimana yang telah dituangkan dalam perda Nomor 11 Tahun 2002 tentang Hari Jadi Kota Metro.

0 comments:

Post a Comment